Minggu, 20 April 2014

"Cukuplah Allah Menjadi Penolong Kami, dan Allah Adalah Sebaik-Baik Pelindung" (QS Aalii-Imraan : 173)




Mencari ketenangan hati hanya pada Allah adalah cara terbaik bagi siapapun yang sedang dalam kesulitan, bahkan dengan terus mengingatn-Nya akan membuat hati selalu diselimuti kedamaian dan ketentraman, karena hanya Allah-lah Yang Maha Mengerti hambanya, hanya Allah-lah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. 

Ujian dengan bentuk yang berbagai macam ada yang ditimpa musibah bertubi-tubi, ada yang sedang berjuang menggapai cita-citanya sehinnga tidak jarang dia selalu merasa tidak puas, ada yang bersedih karena ditimpa masalah yang membelitnya, ada yang tidak menyadari bahwa dia sedang diuji dalam keadaan yang serba cukup baik harta, ilmu, kedudukan. Bagi mereka yang beriman ketika dititik tertinggi atau sedang dalam keadaan titik terendah, mereka tidak akan jauh kemana-mana mereka akan berserah diri hanya pada Allah SWT.

Kesabaran adalah kunci dalam segala bentuk ujian, jika kita mampu bersabar maka kemenangan yang nyata akan kita dapatkan entah kapan itu waktunya tapi itu adalah hal yang pasti. Bagi seorang muslim tentu sudah tidak asing mendengar kalimat Allah yang menyatakan "Allah beserta orang-orang yang sabar", karena sabar adalah salah satu cerminan Al-Islam yang diajarkan oleh guru terbaik, nabi besar Sayyidinaa Rasulullah SAW yang sangat mudah memberi maaf pada musuhnya dan senantiasa bersikap lembut. Ketika kita dicemooh dihina ditertawakan dijauhi dikucilkan sikap yang terbaik adalah diam, diam disini bukan berarti kita pasrah, tapi diam untuk menang. dan andaikan kita melawan itu hanya akan membuang energi positif dan itu tentu merugikan, biarkan Allah yang membalas perbuatan mereka karena Allah yang lebih mengetahui kebenaran seseorang, biarkan saja mereka membenci kita dengan keegoisan dan nafsu amarah mereka, yang terpenting kita tetap berada dijalan Allah, tetap bersikap baik pada mereka, terus mengintrospeksi diri agar Allah yang tidak membenci kita karena celakah bagi kita dan sebaliknya ketika kita menjadi hamba Allah yang bertakwa, pertolongan Allah amatlah dekat dan merugilah bagi mereka yang membenci kita.

Ketika kita diuji, belajarlah pada insan yang mulia seperti Rasulullah, para nabi, tabi'in, dan waliyullah, karena sifat mereka juga akan membantu keresahan hati kita, mereka diuji lebih dari manusia zaman sekarang, tantangan yang diterima mereka lebih dan sangat jauh dibandingakan kita yang hidup dizaman sekarang, hanya satu kekuatan mereka yaitu Allah. Jika kita teringat kisah Nabi Ayyub AS, beliau ditimpa musibah yang bertubi-tubi selama 18 tahun lamanya, mulai dari keluarganya, hartanya, dan penyakit diseluruh tubuhnya, namun karena beliau berpendirian teguh memiliki kesabaran yang diakui oleh Allah, dan beberapa kali dicantumkan dalam Al-Qur'an salah satu ayat menyebutkan "Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)". (QS Sad : 44). 

Dan apakah kalian mengenal seorang yang terkenal dilangit seorang penghuni langit dari Yaman, yang ketika berdoa pasti dikabulkan oleh Allah SWT ?. Dia adalah Uwais Al-Qarni, manusia yang tidak terkenal di bumi namun sangat terkenal di langit, keistimewaan dari wali Allah yang satu ini adalah amat cintanya beliau kepada Rasulullah SAW, pernah suatu saat Uwais pergi meninggalkan Yaman untuk pergi ke Madinah yang jaraknya sangat jauh hanya demi bertemu kekasih Allah yang sering ia rindukan, perjalanan menuju madinahpun sangat ganas karena harus berjalan melewati gurun pasir dengan perbekalan yang terbatas, dan dia telah berjanji pada ibunya tidak akan pergi lama-lama, Uwais sangat taat pada ibunya, Uwais seorang anak yatim dan sendirian merawat ibunya yang buta dan lumpuh, bukan hanya itu Uwais termasuk fakir dan berpenyakit sopak, dia sering diolok-olok, ditertawakan, dan disebut orang gila namun istimewanya Uwais tidak pernah menghiraukan hal itu selama berada di jalan yang benar, ketika sampai dimadinah sayang sekali ternyata Rasulullah sedang berjihad, maka dengan tabah Uwais hanya mengucapkan salam pada Rasulullah "Assalamu'alaika Ya Rasulullah" sambil meneteskan air mata, setelah Uwais kembali ke ibunya, Rasululullah menjelaskan kepada sahabatnya tentang orang yang mencarinya dia adalah Uwais al-Qarni anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Ibu Uwais pernah menyuruhnya untuk berdoa agar Uwais disembuhkan dari penyakit sopak namun Uwais menolaknya karena ia merasa itu adalah takdir Allah, namun karena Ibunya memaksa akhirnya Uwais memanjatkan doa dan terkabul penyakit sopak disekujur tubuhnya hilang kecuali ditelapak tangannya yang menjadi tanda itu adalah Uwais. dan satu lagi demi memenuhi permintaan ibunya untuk naik haji, Uwais rela menggendong ibunya sendirian menuju Baitullah melewati gurun pasir, Subhanallaah, begitulah wali Allah yang tabah dan sabar menjalani hidupnya tanpa mengeluh dan merasa kekurangan, tanpa rasa dendam terhadap orang-orang yang tidak menyukainya.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membaca khususnya bagi penulis, mohon maaf bila ada kesalahan, semoga kita termasuk orang-orang yang sabar sehingga Allah senantiasa dekat dengan kita dan menolong ketika kita dihadapkan pada persoalan, Aamiin InsyaAllah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar