Sabtu, 04 Januari 2014

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Kemarin tanggal 4 Januari 2013 saya beserta Keluarga menyempatkan waktu liburan yang tinggal tersisa 1 hari lagi untuk menonton film yang sudah saya inginkan untuk menyaksikan seperti apa film yang katanya "menakjubkan dan fil yang direkomendasikan karena karakter Zainuddin yang luarbiasa". Ini suatu keuntungan bagi saya karena alasan menonton semata bukan keinginan saya pribadi namun karena ibu saya yang merasa kecewa lantaran liburan yang diimpikan unruk bertemu cucunya malah tidak jadi, oleh karena hal itulah beliau mengajak bapa untuk refreshing nonton di bioskop, dan yang jelas mereka tidak tau film yang bagus apa, karena hal itulah disini terlebih sayalah yang diuntungkan.

Ya sesampainya di tempat tujuan "Grage mall Cirebon cinema 21" ternyata loker belum buka, terpaksa saya yg dijadikan penunggu loker oleh ibu dan bapa saya karena ketakutan mereka yang timbul saat pertama kali nonton dibioskop dengan film Ayat-ayat Cinta yang antrinya bermil-mil -.-", tak lama sekitar jam 11 siang lokerpun buka, dan seperti biasanya budaya mengantri yang terjadi disana, ada yang membeli tiket 99 cahaya, dan "mengejar setean ><", dan yang pasti Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Akhirnya giliran saya, disinalah terjadi pertukaran barang, uang dengan tiket menonton "Selamat siang, Mau nonton film apa mba?/ Van der Wijck ( dengan nada sedikit sumeringah dan lantang)/ untuk berapa orang?/3 orang/mau duduk disebelah mana, bawah, tengah, atas?/ tengah/ terimakasih selamat siang/iya,siang". Nah akhirnya saya mengantongi tiket Van der Wijck.haha karena waktu masih 45 menit untuk menyaksikan film VDW, saya putuskan untuk menghabiskan waktu menggali sedikit ilmu di Gramedia. Karena terlalu asyik membaca sampai membuat saya kalap waktu dan ternyata hp saya penuh dengan panggilan dari ibu yang sudah terbayang wajah marah,geram dan keriweuhan, karena katanya yang lain sudah pada masuk (padahal ketika saya menengok jam yang ada ditangan kiri saya masih menunjukan pukul 11.35), dan bapa sayapun sampe menyusul ke gramedia, begitulah kalau dengan orang tua, terlalu diburu-burukan.

Sebelum masuk pastinya harus diperlihatkan dahulu tiketnya, setelah sobekan itu kami dapatkan barulah kami memasuki ruangan seperti kesan bioskop pada umumya, cahanya oranye, dan kursi yang berderet merah bak tempat yang megah (padahal biasa aja). setelah menduduki tempat yang pas dan nyaman karena sudah dibayar kami menunggu film diputar dengan seksama.dan seperti inilah cerita film yang saya tangkap.

--------


Zainnudin anak muda yang tinggal di Makasar dengan berdarahkan Ayah dari tanah minang Padang dan Ibu dari tanah Makasar, setelah Zainuddin ditinggal dan menjadi seorang anak yatim piatu dia disarankan untuk pergi ketempat kelahiran ayahnya. Perasaan Zainuddin sangat antusias ketika akan pergi ke Padang karena di Makasar dia diakui sebagai anak minang. dan sesampainya dipadang ternyata tidak sama seperti apa yang dia pikirkan selama ini, disana masih sangat bulat memperhatikan seseorang dari mana dia berasal dan siapakah keturunannya, dan alangkah malangnya nasib Zainuddin, ternyata saya baru tahu kalo Makassar melihat keturunan dari Ayahnya sedangkan di Padang melihat Keturunan Dari Ibunya, dan itu membuat Zainudin bimbang dan terasa diasingkan disana, dia tidak mempunyai seorangpun teman. suatu hari saat dia dikenalkan dengan lingkungan di padang dengan pemandangan sawah dan bukitnya yang begitu hijau berseri dengan suasana tahun 30an, ada seorang gadis yang menunggangi kereta kuda berkerung merah muda dengan teman perempuannya, Zainudin terus melihat dan memperhatikan gadis itu dengan penuh kehangatan dan keindahan, langsung dia bertanya siapak gadis itu. Saat dijawab dia adalah Hayati karya Alam yang nyata, bunga desa yang sudah yatim piatu namun tetap dianggap sebagai kemenakan oleh petinggi adat yang dipanggil Datuk (Datuak dipanggilnya ^_^), dari pertemuan itulah Zainuddin sudah menjatuhkan hatinya pada Hayati yang anggun jelita. 

Saat hujan turun derasnya suatu kebetulan Zainuddin dan Hayati bertemu di Warung samping jalan setelah mereka selesai mengaji disana herannya padahal Zainuddin membawa payung itulah lelaki yang sudah punya tujuan "baik", dengan memberanikan diri akhrinya Zainuddin menawarkan payungnya kepada Hayati supaya dia lekas pulang dan tidak kemalaman, dari sana mereka saling memberikan senyuman hangat dan dari sanlah Hayati mulai kagum pada sosok Zainuddin. Zainuddin bercerita banyak pada Hayati lewat surat-surat yang ia tuliskan, intinya dia adalah seorang anak yang tidak diakui, dia tidak memiliki siapa-siapa disini dan meminta hayati menjadi "temannya", Hayati dan Zainuddin semakin dekat sampai saat mereka sedang berbicara berdua, terlihat oleh sang Datuk. Datuk mengajak bicara pada Hayati dan menjelaskan sebegitu rendahnya Zainuddin dimata seorang Datuk, dia mencap Zainuddin sebagai seorang preman, pemuda yang tidak punya suku, keturannya bukan dari tanah Minangkabau, dan agar tidak terjadi fitnah pada Hayati sang Datuk meminta Zainuddin untuk meninggalkan tempat ini dan jika bertujuan untuk menuntut ilmu pergilah ke padang panjang. Saat Zainuddin akan pergi ke pdang panjang dia menyempatkan untuk berpamitan dengan Hayati di tempat favorit Zainuddin yaitu di samping danau dekat bukit yang elok, disana Hayati berjanji pada Zainuddin bahwa dia yang akan menjadi suaminya kelak, dan yang namanya cinta itu bukan melemahkan tapi menguatkan, dan janji-janji itu keluar dari mulut hayati yang diiringi tangisan dari keduanya, sebagai azimat hayati memberikan selendang yang dipakainya. polemik mulai terjadi dari sana.
Hayati mengirimkan surat ke padang Panjang tentunya itu ditujukan untuk kekasihnya Zainuddin, disana tertulis bahwa Hayati mendapat izin untuk pergi kepadang panjang dan tinggal di rumah sahabatnya, dan rasa bahagia begitu memuncak dihati Zainuddin karena permatanya akan segera ia jumpai. setelah Hayati tiba dipadang panjang tepatnya dirumah sahabatnya yang tercium budaya Belanda, dia dikenalkan oleh kaka dari sahabatnya yang bernama Aziz dengan penampilan yang kontras dengan adat minang karena Aziz ini terkenal sangat senang bergaul dengan anak-anak Belanda, asap dimata Aziz yang menyukai Hayati sudah terlihat semenjak aziz melihat hayati apalgi saat akan melihat pacuan kuda, penampilan hayati yang tidak biasanya menggunakan pakaian dan riasan ala-ala none Belanda dengan warna bibir merah merona. sampai ditempat keramaian, Zainuddin memperhatikan sekitar mencari kekasihnya Hayati, hayati yang pergi dengan rombongan Aziz dia tetap mencari kekasihnya Zainuddin, saat Zainuddin menyadari wanita cantik bergaya none belanda itu adalah Hayati dia terus memanggilnya menerobos keruman orang yang ada didepannya, setelah bertemu Zainuddin merasa terkesima bahwa dia bertemu Hayati begitu pula Hayati. Namun sahabt Hayati malah memaksa untuk pergi dari Zainuddin karen pacuan kuda akan segera dimulai. keluarga Aziz yang terpesona pada Hayati meminta Aziz untuk menikahi Hayati namun aziz tidak menyukai anak kampung karena dinilai tidak bisa diajak dengan kebiasaan aziz yang seperti itu. lamaran yang diajukan Aziz dan juga Zainuddin diputuskan oleh keluarga Hayati, namun karena sudah jelas adat minang yang menilai Suku, Keturunan, dan harta membuat Azizlah yang dipilih sebagai calon suami Hayati, dan sayangnya Hayati menerima keputusan itu. Zainuddin yang mendapat surat kalau lamarannya itu ditolak serta surat dari hayati yang menyatakan bahwa semua itu adalah kputusan Hayati sendiri dan yang membuat Zainuddin kecewa adalah janji-janji yang telah Hayati ucapkan pada Zainudin sirna begitu saja dan lebih memilih Harta, Zainuddin mengatakan bahwa pernikahan yang dipilih Hayati adalah pernikahan yang didasari harta, Nafsu dan kecantikan. Zainuddin hanya bisa meratapi apa yang sudah terjadi dan menimpa padanya permata yang selalu ia banggakan dan ia puja telah mematahkan semangtnya. 
Tetapi Zainuddin memiliki sahabat yang luarbiasa yaitu Muluk anak muda yang kelakuannya hanya berjudi dan tidak menuntut ilmu, tapi dia menasihati Zainuddin kalau yang Lalu biarlah berlalu, dan harus diingat yang namanya cinta itu bukan melemahkan tapi menguatkan dan jangan sampai kamu kalah dengan gadis yang sudah ingkar padamu jadikan ini sebagai kebangkitanmu Zainuddin buktikan padanya kalau kamu bisa bangkit, setelah kamu berhasil dia akan menyesal terhadap apa yang telah ia perbuat. dari sana Zainuddin mulai bangkit dan memutuskan untuk merantau ke tanah Jawa "Batavia", Muluk memberi saran agar Zainuddin bertemu dengan sahabatnya yang bekerja di penerbitan dan meminta Zainudin untuk membawanya dengan alasan dia sangat mengagumi sosok Zainuddin yang yakin bisa membawa dia menjadi manusia yang lebih baik. Di Batavia Zainuddin mulai merangkai kisah hidupnya yang baru sebagai seorang penulis, dan tidak disangka karya-karyanya menjadi sorotan banyak orang akhirinya dia meluncurkan buku yang berjudul "TEROESIR", buku itu menjadikan Zainuddin seorang penulis yang tersohor, dan tanpa disangka Zainuddin diberi kepercayaan untuk mengelola kantor terbitan yang ada di Surabaya. dan Aziz yang memang seorang penjudi dan tukan main wanita selalau meninggalkan hayati dirumah sendiri dan hanya pulang pada hari sabtu, Hayati hanya dimanjakan oleh fasilitas yang mewah tanpa ada kehangatan kebahagiaan yang ia rasakan, Aziz mengajak Hayati untuk pindah ke Surabaya karena Aziz mendapatkan pengangkatan pangkat dan dialihkan ke Kantor yang ada di Surabaya. 
Zainuddin menjadi penulis ynag sangat mahsyur di Surabaya, dia membeli rumah yang mendapat bunga begitu besar, rumah bak Istana, megahnya luarbiasa, pakaian Zainuddin yang biasanya hanya kaos lusuk dan sobek kini menjadi seorang yang gagah dengan berpakaina jaz yang sangat rapih tidak ketinggalan sahabatnya muluk yang kecipratan dengan kesuksesan Zainuddin, dia seperti manager yang selalu ada disamping Zainuddin dengan pakaian khasnya baju panjang, dan selendang itu keliatan seperti penari india ><". Namun yang terjadi dengan Aziz dia bangkrut dan dipecat dari kantornya, dan saat ditagih untuk  membayar hutang oleh penagih (yang pernah beperan sebagai baknya Jokowi), Aziz tak sanggup membayar dan akhirnya barang-barang yang ada dirumahnya diambil semua. Setelah harta Aziz sudah tidak bersisa, aziz membaca undangan opera kebangsaan dari penulis termahsyur berinisial Z khusus untuk warga Minang. dari sana Hayati sudah antusias untuk pergi keacara tersebut, diacara tersebut Hayati hanya bisa terdiam ketika melihat Zainuddin yang sudah seperti itu, Aziz memanfaatkan Zainuddin untuk membantunya dalam keadaan yang sedang terlilit utang piutang, dan yang luarbiasa Zainuddinpun mempersilahkan kepada Aziz dan Hayati untuk tinggal bersamanya. Aziz yng tiba-tiba jatuh pingsan saat makan pagi membuatnya berbaring selama satu minggu, setelah dirasa sembuh sifat aziz berubah yang biasanya bersikap arogant pada Hayati dan juga Zainuddin dia menjadi sosok yang baik dan meminta agar Zainuddin mempersilahkan hayati untuk tinggal bersama Zainuddin karen Aziz beralasan ingin merantau untuk mencari pekerjaan.

Selembar surat ditujukan pada Zainuddin dari Aziz, ternyata aziz sudah mengakhiri hidupnya dan dia sudah menyerahkan sepenuhnya Hayati pada Zainuddin, Aziz mentalak 1 Hayati, dan dia menyadari bahwa Hayati memang untuk Zainuddin. Hayati menyadari pada apa yang telah diperbuatnya dan menjelaskan pada muluk bahwa sebenarnya diapun masih menyimpan perasaan yang begitu dalam pada Zainuddin. saat Hayati menjelaskan perasaannya pada Zainuddin, Zainuddin meluapkan apa yang sudah pernah ia rasakan, kekecewaan yang mendalam pada hayati dan dia menyuruh Hayati untuk pulang ke negeri padang yang sudah membuat Zainuddin sakit hati, namun Hayati tetap menolak dan meminta agar ia tetap berada didekat Zainuddin yang tetap dia anggap sebagai kekasihnya. Zainuddin mengatakan bahwa hayati harus pulang dia akan memberikan ongkos penuh pada hayati, besok pagi ada kapal berlayar menuju padang kapal Van Der Wijck, dan selama hayati di padang dan selama belum mempunyai suami lagi dia yang akan meanggung biaya hidup hayati. Dengan berat Hati Zainuddin melepas yang sebernya masih ia anggap sebagai permatanya, langkah beratpun Hayati paksakan demi mengikuti "hukuman" yang telah diberikan padanya oleh zainuddin.

Setelah Hayati menaiki kapal VDW, dia memberikan surat pada Muluk supaya diberikan pada Zainuddin dan menitipkan pesan bahwa dia masih memikirkan Zainuddin. akhirnya kapal paling megah milik belanda itu melaju dengan keewahan dan kegagahannya namun ditengah perjalanan bunyi lonceng berdering, tanda peringatan, ternyata kapal yang ditumpangi Hayati ini akan tenggelam, kapal yang begitu megah perlahan semakin tenggalam ditelan luasnya lautan, hayati hanya diam tak bergerak, dia hanya fokus pada satu benda yang di bawanya yaitu foto Zainuddin. Muluk mengatakan pada Zainuddin bahwa lelaki yang selama ini baik budinya tega mengatakan dan bertindak seperti itu pada seorang wanita yang selama ini iya puja dan padahal sudah sah ia bisa miliki. Zainuddinpun begitu menyesal dan bergegas mengajak Muluk untuk pergi menyusul Hayati namun dia melihat korang yang tertera bahwa kapal VDW yang ditumpangi Hayati tenggelam. tidak menunggu waktu Zainuddin dan Muluk pergi ketempat Korban diungsiakn menggunakan mobil Zainuddin. Sesampainya di rumah sakit banyak sekali Korban disana Zainuddin begitu kebingungan mencri hayati, dan muluk memanggil Zainudin, ini hayati.., air mata langsung membasahi pipi Zainuddin memanggil nama Hayati kekasihnya, namun Hayati meminta Zainuddin untuk emngucapkan dua kalimat suci(syahadat) ke telinga hayati, Zainuddin sempat enggan melakukannya karena dia tidak ingin kehilangan permatanya itu, namun akhirinya ia lantunkan dua kalimat syahadat dengan tangisan tak hentinya, Hayatipun menutup mata untuk yang terakhir kalinya, Zainuddin terus menangis dan memberi ciuman pertama dan terakhir pada kekasihnya itu. meskipun Hayati tidak bersamanya Zainuddin tetap yankin bahwa Hayati tetap Hidup, dia selalu pergi kekuburan hayati dan mendoakannyanya dengan membacakan Al-Qur'an, Muluk sudah beristri, dan rumah megah milik zainuddin kini ia rubah menjadi "PANTI ANAK YATIM PIATU HAYATI"
------

HAAAH airmata tak hentinya saat menonton film ini, setiap Zainuddin nangis pasti ikut nangis, kadang adat itu memang kejam, namun benar Kebahagian itu tidak bisa dibeli dengan Harta, keturunan, nafsu, dan kecantikan atau ketampanan, tapi kebahagiaan yang sesusngguhnya itu adalah kebahagiaan yang dilandasi Cinta, dan yang perlu diingat saat mendapat kegagalan dari situlah awal bangkitmu untuk memperbaiki diri, dan pesan yang lainnya adalah yang Namanya cinta itu bukan melemahkan tapi Menguatkan ^_^ .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar